Membersamai Petani dengan Desa Apps


 “Aplikasi ini membantu petani, penyuluh dan expert untuk terhubung secara sistematis dan mendapat informasi pertanian yang terbaru,” ujar Rama. Pemantik diskusi tentang penyuluhan desa apps ini merupakan mahasiswa ilmu tanah fakultas pertanian Universitas Gadjah Mada yang menjelaskan manfaat aplikasi bagi petani. Penyuluhan bertajuk Penyuluhan Desa Apps Satu Jari, Beragam Informasi ini dilaksanakan di Aula Kelompok Tani Ayem Martani pada (2/8). Acara ini dihadiri oleh kelompok tani Dusun Ngariboyo dan Bunyamin selaku kepala dusun Ngariboyo. Acara dibuka dengan pembukaan dan sambutan oleh Bunyamin dan pengurus kelompok tani Ayem Martani.

Rama menjelaskan bahwa Desa Apps merupakan aplikasi yang dirilis oleh Universitas Gadjah Mada dalam Dies Natalis pada 2016 yang lalu. Aplikasi ini digunakan sebagai penyuluhan pertanian yang dikemas secara digital untuk membantu pertanian menyelesaikan segala masalah pertanian mulai dari penanaman, perawatan, panen hingga penjualan.

Petani membutuhkan solusi yang cepat dan tepat bila ada masalah di lahan dan petani memerlukan perencanaan usaha tani selanjutnya. Perlunya edukasi untuk petani agar hasil pertanian aman dikonaumai dan aman untuk keluarga petani.

Rama menerangkan bahwa Desa Apps ini terbagi menjadi dua pengguna, yang pertama adalah pengguna sebagai petani dan pengguna sebagai expert atau penyuluh. Petani dapat mendaftarkan diri dan melakukan log in untuk mendapatkan sumber informasi, melakukan diskusi dengan para pakar, mengetahui info pangan, info cuaca, info agen atau toko saprodi, info kantor, dan membantu petani menyusun pembukuan sederhana. Sebagai penyuluh yang diantaranya adalah mahasiswa atau pakar pertanian, pengguna dapat melakukan log in untuk diseminasi teknologi, pameran hasil pertanian, memberikan sumber informasi baru, pengabdian masyarakat, dan membangun interaksi dengan petani. Desa Apps ini dilengkapi oleh fitur-fitur yang menyediakan ruang konsultasi, diskusi, serta diseminasi teknologi dan regulasi tanpa syarat tatap muka. “Fitur lain yang melengkapi aplikasi ini adalah referensi harga pangan, prediksi cuca, dan pembukuan sederhana untuk membantu peningkatan keberhasilan usaha petani,” imbuhnya.

Berdasarkan pemaparan database Desa Apps oleh Rama, saat ini pengguna Desa Apps telah merambah ke hampir seluruh provinsi, diantaranya Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Jambi, Sulawesi Selawan, Sumatra Utara, Lampung, NTB, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Barat. Jawa Tengah berada di urutan pertama dengan jumlah anggota terbanyak.


Total Dibaca